Buku pertama Sitta Karina yang saya baca adalah kumpulan cerpen Pertama Kalinya. Sepertinya buku itu adalah buku Pertama Sitta Karina yang diterbitkan oleh Gramedia. Saya langsung jatuh cinta pada cerita dalam cerpen-cerpen itu. Saya kemudian mulai memburu buku karya Sitta Karina: memesan online di Terrantbook, selain harganya jauh lebih murah (diskon 35 % loh!) juga karena buku-buku itu tidak saya temukan di Gramedia Makassar :p
Ok. Saya bukan mau membahas mengenai Kumcer Pertama Kalinya. Tapi saya akan mereview buku Magical Seira. Salah satu buku favorit saya juga. Baiklah, Semua buku Sitta Karina memang merupakan favorit saya.
Nah, Magical Seira ini bergenre fantasi, berkisah tentang Seira yang kedua orang tuanya baru saja bercerai. Seira menggubah sebuah lagu berjudul Serenity yang dipersembahkan untuk Abel, cowok yang disukainya di sekolah. Siapa sangka ternyata lagu itu adalah kunci untuk membuka gerbang dimensi antara bumi (kaia) dan Madriva.Madriva itu hampir seperti bumi tapi berbeda, meski orang-orangnya nyaris mirip. Hanya saja dengan karakter yang sangat bertolak belakang. Jika di bumi orang itu memiliki sifat yang sangat baik maka di Madriva adalah kebalikan dari itu, amat sangat jahat. Di sore hari yang cerah, di taman Chitrakala, Seira menunggui Abel selesai bermain bola. Dia berniat untuk memberikan CD Serenity pada Abel tapi Seira malah terhisap ke dimensi Madriva. Berhadapan langsung dengan raja muda madriva –Seth—yang wajahnya sama dengan Abel.
Pergumulan batin seira dimulai. Di satu sisi dia adalah seorang ke satria madriva yang harus bisa mencegah Seth dan segala rencana jahatnya, di sisi lain dia merasa berat untuk melawan Seth jika wajah itu selalu mengingatkannya pada Abel.
Buku Magical Seira ini dikemas dengan plot yang amat rapi, pendeskripsian yang sangat detail serta menggabungkan fantasi, cinta, keberanian dan kekuatan. Serta penuh dengan illustrasi cantik. Saya seperti ikut terseret dalam petualangan Seira dan suasana magical di dimensi Madriva. Saya terpesona pada Istana Aswatthaya di awan.
‘Sekolah, Prom nite, cowok.. dan istana di langit’
Ciri khas Sitta Karina yaitu selalu terdapat benang merah antara cerita yang satu dan yang lain. Jadi jangan heran jika salah satu dari keluarga Hanafiah muncul juga dalam buku ini. Dan silahkan buka Kumcer Pertama Kalinya, kalian akan menemukan cerpen yang berjudul Talisman, bisa dibilang, dari sanalah cikal bakal petualangan Seira ini berasal!
Magical Seira juga bertaburan dengan kata-kata Sanskrit, agak sedikit menyulitkan untukku. Saya pernah bercanda mengatakan bahwa jika akan membaca buku Magical Seira ini saya harus membuat kamus khusus karena saya kadang lupa dengan arti kata yang sudah dijelaskan sebelumnya. :p
Tidak masalah, saya tetap sangat menikmati Trologi Magical Seira ini: Seira and The Legend of Madriva, Seira and Abel’s Secret dan Seira And The Destined Farewell. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk penggila cerita fantasi –seperti saya. :)
Saya jadi pengen membuat cerita fantasi yang seperti itu juga, tapi rasanya imajinasi saya nggak nyampe sana, belum :). Jadi ya, baca banyak buku fantasi dulu kali ya..hehehe. Well, saya sudah membaca Trilogi Magical Seira dan Aerial. Dan saya amat sangat menantikan terbitnya Ambrosia, Ensis dan Prom.
Sukses terus dan tetap ditunggu novel-novel selanjutnya Mbak ;)
0 komentar:
Posting Komentar