Episode 9 Kata Yang Aku Ingin Kau Dengar
Berita suara setan di lagu Seo Tae Ji di TV sedang ramai
dibicarakan. Yoon Jin yang kesal karena Samcheonpo terus membicarakan idolanya
mencecik pria itu dan mengancamnya, bahkan Haetae pun ketakutan karenanya.
2013. Samcheonpo (Kim Sung Kyun) sedang mengobrak-abrik lemari es Na Jeong, dia sedang mencari susu cokelat. Yoon Jin bilang suaminya tidak minum susu biasa, dia hanya minum susu coklat, susu rasa pisang atau susu rasa stroberi. Samcheonpo melakukan aegyo yang membuat orang lain kesal sehingga Chilbong melemparnya dengan kaleng bir kosong. Yoon Jin mengatakan, mereka melakukan itu semua hanya karena suaminya jauh lebih muda dari yang lain.
2013. Samcheonpo (Kim Sung Kyun) sedang mengobrak-abrik lemari es Na Jeong, dia sedang mencari susu cokelat. Yoon Jin bilang suaminya tidak minum susu biasa, dia hanya minum susu coklat, susu rasa pisang atau susu rasa stroberi. Samcheonpo melakukan aegyo yang membuat orang lain kesal sehingga Chilbong melemparnya dengan kaleng bir kosong. Yoon Jin mengatakan, mereka melakukan itu semua hanya karena suaminya jauh lebih muda dari yang lain.
Chilbong menghentikan perdebatan tentang umur dengan mengatakan mempelai pria di video akan masuk, jadi mereka fokus pada video lagi. Begitu pengantin pria masuk ke dalam aula, semua pria yang menonton tersenyum penuh arti.
1994. Chilbong duduk di balkon, memandangi Na Jeong yang duduk di halaman, memandang ke arah jendela kamar Sseureki. Sedangkan Sseureki tampak sedang membaca buku, padahal sebenarnya dia memandangi fotonya dan Na Jeong.
Esok paginya, Na Jeong, Chilbong, Samcheonpo dan Haetae sedang bermain "Magic Eyes" (Gambar yang jika dilihat dengan pandangan tidak fokus akan muncul tampilan tiga dimensi). Yang lain bisa melihat gambarnya, tapi Na Jeong tidak. Yoon Jin datang memanggil mereka makan, tapi Na Jeong berkeras dia ingin bisa melihat Magic Eye dulu, Chilbong menawarkan untuk membantunya. Karena melewatkan sarapan, Na Jeong berjanji akan mentraktir Chilbong makan Omurice.
Na Jeong memperhatikan Chilbong dengan sangat serius saat pria itu mencoba melihat Magic Eye. Dia bahkan menggamit lengan pria itu yang membuat Chilbong mendadak gugup. Mereka bertaruh $100 jika Na Jeong bisa melihat Magic Eye, jadi Chilbong memberikan Na Jeong tugas untuk ditebak.
Di ruang makan (Minus Na Jeong, Chilbong dan Sseureki), Appa sedang membaca koran dan melihat berita tentang Seo Tai Ji, Yoon Jin menancapkan sumpitnya di mangkuk nasi dengan berang tapi tidak mengatakan apa-apa. Karena takut Samcheonpo dan Haetae langsung berhenti makan dan naik ke lantai atas. Appa yang tidak sadar tetap membahas berita itu, Samcheonpo mendadak datang dan menarik koran dari tangan Appa tanpa kata-kata.
Binggeure bertemu adiknya, Dong Woo yang melarikan diri ke Seoul karena tidak tahan dengan Ayahnya. Meski kesal dia tetap membawa adiknya makan dan membawanya serta ke tempat kerja paruh waktunya.
Binggeure bertemu adiknya, Dong Woo yang melarikan diri ke Seoul karena tidak tahan dengan Ayahnya. Meski kesal dia tetap membawa adiknya makan dan membawanya serta ke tempat kerja paruh waktunya.
Na Jeong baru makan setelah yang lain makan, dia diminta untuk membangunkan Sseureki. Dia pergi ke kamar Sseureki tapi orang itu tidak di sana. Begitu Na Jeong akan berbalik, ternyata ada Sseureki di belakang membuatnya kaget. Hubungan mereka jadi canggung setelah Yoon Jin membongkar semua rahasia Na Jeong.
Ketika makan, Na Jeong tidak bisa mengangkat kimchi lobak ke piringnya, Sseureki ingin membantu tapi malah mencipratkan kuah kimchi yang berwarna merah ke bagian dada kaos putih Na Jeong. Na Jeong masuk ke kamar mandi, dia membuka bajunya untuk mencuci bagian yang kecipratan kuah. Mendadak Sseureki membuka pintu kamar mandi dan melihat Na Jeong hanya mengenakan pakaian dalam. Mereka jadi makin canggung.
Na Jeong dan Chilbong sedang makan siang bersama. Chilbong meminta Na Jeong agar datang ke pertandingannya besok agar bisa menang. Na Jeong bertanya jadi bagaimana caranya Chilbong bisa menang selama ini, dia bilang ada beberapa perempuan yang datang menyemangati mereka. Na Jeong mengatakan itu berarti dia tidak perlu datang. Chilbong memohon. Na Jeong berjanji akan datang kalau Chilbong memberikan clue Magic Eyes yang mereka pertaruhkan.
Tapi tetap saja Na Jeong tidak bisa datang lantaran besok dia ada presentasi grup.
Na Jeong menumpahkan saus di bajunya yang berwarna putih lagi sehingga dia terburu-buru pulang ke rumah dulu untuk ganti pakaian. Na Jeong tergelincir, kakinya terkilir, hujan turun dan dia lupa membawa payung. Dia menelepon ke rumah dan diangkat Sseureki. Sseureki datang menjemputnya. Dia menggendong Na Jeong, mengobati lukanya, juga menggendongnya ke kamar mandi.
Pertandingan Chilbong ditunda karena hujan dan dipindahkan esok hari. Chilbong segera mengirimkan pesan pada Na Jeong agar datang pada pertandingan lusa.
Na Jeong sibuk memelototi Magic Eyes-nya ketika Sseureki datang. Dia ingin membantu Na Jeong tapi perempuan itu bilang bahwa itu curang. Setelah tarik-menarik, Sseureki berhasil mengambil buku Magic Eyes itu dari Na Jeong. Sseureki memandangi buku itu sebentar lalu perlahan-lahan ekspresi wajahnya berubah. Na Jeong menutup telinganya rapat-rapat agar tidak mendengar apapun tentang Magic Eyes itu.
Sseureki pergi menjemput Binggeure di tempat kerjanya karena hujan sangat deras, mereka pergi minum bersama. Sseureki menyandarkan kepalanya di bahu Binggeure dengan sangat kasual dan mengusap-usap dagu Binggeure dan memanggilnya anak anjing. Binggeure mengatakan ketertarikannya terhadap musik. Di rumah Sseureki memberikan poster sebuah kontes menyanyi dan meminta (memaksa lebih tepatnya) Binggeure ikut. Haetae yang punya senior yang katanya pencipta lagu akan meminta orang itu untuk membuatkan Binggeure lagu sehingga Binggeure jadi lebih semangat untuk ikut kontes.
Binggeure: Ketulusan selalu bersembunyi di belakang. Karena sangat pemalu dan lembut, semakin kau memaksanya dan berteriak padanya, semakin jauh dia menghilang. Satu-satunya cara untuk menghadapinya hingga ketulusan itu muncul sendiri, kau hanya perlu melihatnya dan mendengar kata-katanya. Jika kau menunggu sementara mengesampingkan kalimat dan pikiranmu, ketulusanmu akan muncul sebelum kau sadar. Kepura-puraan atau saran angkuh tidak akan menjadi sebuah kenyamanan yang sebenarnya. Rasa nyaman selalu dibentuk pada momen dimana ketulusan dibagi. Jika kau mau membuat seseorang merasa nyaman cukup dengan melihat dan mendengarkan orang itu. Untungnya, aku memiliki seseorang yang dapat membaca ketulusanku yang bahkan aku tidak tahu. Aku punya kakak laki-laki (Hyung) yang keberadaannya membuatku merasa sangat nyaman.
Pertandingan Chibong dimulai. Dia terus mencari keberadaan Na Jeong sehingga dia tidak fokus. Sedangkan Na Jeong sendiri sedang berada di rumah sakit menemani Ibunya yang kandungannya mengalami sedikit masalah. Begitu ayahnya datang dia langsung pergi ke stadion mengendarai taksi. Setibanya di sana, pertandingan sudah usai. Tim Chilbong menang.
Binggeure antri menunggu giliran audisi ditemani Haetae dan Samcheonpo, mereka semua gugup. Tapi sayangnya Binggeure didiskualifikasi karena lagu yang dinyanyikannya adalah plagiat. Senior Haetae itu ternyata menggabungkan beberapa lagu jadi satu. Haetae pergi melabraknya.
Di ruang ganti, Tim Chilbong sedang merayakan kemenangan tim mereka. Chilbong sedang berganti pakaian, ternyata di balik topinya ada foto Na Jeong yang dia jadikan jimat keberuntungan.
Na Jeong tidak berhasil menjawab Magic Eyes itu, dia sedang berbicara dengan Chilbong di telepon dan mengatakan akan segera memberikan uang taruhan mereka. Na Jeong bertanya apa gambar itu tapi Chilbong tidak mau memberitahunya, dia menyuruh Na Jeong mencarinya sendiri. Dia kesal.
Chilbong: Ketika kau mencoba untuk berbicara langsung, ribuan kalimat yang kau pikirkan langsung lenyap. Suatu saat kau tidak bisa membuka mulutmu. Ketika itu terjadi, kau harus menarik nafas dalam dan memilah pikiran yang melayang itu satu persatu. Ketika kau melakukannya, pada saat itu kau menyadari bahwa apa yang sangat ingin kau katakan adalah sesuatu yang sangat sederhana dengan satu atau dua kata. Sekarang, kau bisa memulai kalimatmu seperti ini, "Jadi, yang sangat ingin aku katakan adalah...."
0 komentar:
Posting Komentar