Episode 8: Pilihan Pada Saat Itu Yang Mempengaruhi Hidupmu
2013. Na Jeong sedang memanggang cumi kering, dia meminta tolong Sseureki untuk mengambilkannya Mayonaise di dalam kulkas sayangnya mayonaise itu hanya sisa sedikit. Sseureki berusaha mengeluarkan sisa-sisanya, namun terpental ke wajah Na Jeong. Na Jeong masuk ke kamarnya untuk membersihkan wajahnya, dia menggerutu tentang Sseureki yang tidak dewasa meski berumur 43 tahun. Di meja rias, ada foto pernikahan Na Jeong, tapi (tentu) saja foto suaminya tertutupi.
1994. Genk mereka (kecuali Chilbong) berkumpul dan mengobrol di taman kampus. Haetae bertanya jika hanya ada dua perempuan di dunia ini, Yoon Jin dan Na Jeong, dengan siapa mereka (cowok-cowok itu) ingin hidup. Setelah mempertimbangkan sangat lama, Binggeure memilih Na Jeong. Ssamcheonpo juga memilih Na Jeong, karena dia bilang tidak akan pernah bisa hidup dengan Yoon Jin.
Haetae memilih Yoon Jin. Ketika giliran Sseureki, Na Jeong jadi nervous, tapi pria itu memilih Yoon Jin dan mengatakan bahwa Na Jeong hanyalah keluarga. Na Jeong kecewa berat.
Kini giliran perempuan yang ditanyai mereka ingin hidup dengan siapa. Yoon Jin memilih Sseureki, Haetae menyuruh mereka berkencan saja. Giliran Na Jeong yang ditanyai, dia melihat Sseureki sebentar dengan kecewa, dia lalu menujuk jauh, dia menunjuk ke arah Chilbong yang baru datang.
Sseureki mendapat pesan jadi dia pergi untuk menelepon, Na Jeong mengikutinya. Na Jeong langsung menodong Sseureki dengan pertanyaan yang sama. Dia atau Yoo Jin? Sseureki mendekat dan menekap wajah Na Jeong lalu berkata tentu saja dia akan memilih Na Jeong... di mana lagi dia bisa menemukan mainan yang menyenangkan seperti itu. Na Jeong langsung menangis dan menendang Sseureki kemudian pergi.
Chilbong ditanyai hal yang sama oleh Haetae dan tanpa berpikir dia mengatakan Na Jeong, tidak peduli apapun dia akan memilih Na Jeong.
Chilbong ditanyai hal yang sama oleh Haetae dan tanpa berpikir dia mengatakan Na Jeong, tidak peduli apapun dia akan memilih Na Jeong.
Hujan sedang turun. Yoon Jin masuk ke toko obat dan bertemu dengan Haetae yang membeli kondom. Haetae berusaha menjelaskan kepada Yoon Jin bahwa ini semua tidak seperti yang dipikirkan Yoon Jin. Yoon Jin mengatakan bahwa di dunia ini memang ada orang yang maniak seks, membuat Haetae jadi geram.
Di rumah, Na Jeong, Chilbong, Binggeure dan Samcheonpo sedang menonton drama horor. Na Jeong menyembuyikan wajahnya di punggung Chilbong dan memeluk pria itu ketika ketakutan. Teriakan-teriakan Na Jeong membuat Chilbong dan anak yang lain kaget.
Yoon Jin datang dan mengomentari apakah mereka sedang melakukan sebuah pesta pasangan. Haetae muncul di belakangnya dan mengikuti Yoon Jin sambil berteriak, "Apakah kau pernah melihatku tidur dengan perempuan," membuat yang lain jadi penasaran dan menguping di dekat tangga.
Mereka sedang menguping pertengkaran Yoon Jin dan Haetae, lalu terdengar teriakan-teriakan lain. Appa dan Eomma sedang bertengkar karena Appa baru saja menemui cinta pertamanya.
Na Jeong pergi menjemput Sseureki yang lupa membawa payung, Chilbong pergi bersamanya. Chilbong bertanya apakah Yoon Jin dan Haetae berkencan, tapi Na Jeong bilang tidak, tatapan seorang perempuan berbeda pada orang yang dicintainya. Chilbong bertanya, bagaimana tatapan seseorang perempuan pada orang yang disukainya?
Tatapan Na Jeong pada Sseureki Oppa terlihat penuh cinta. Di belakangnya, sendirian, Chilbong memandangi Na Jeong dan menyadari tampak begitu berbedanya Na Jeong. Sseureki bahkan memeluk pundak Na Jeong yang membuat Chilbong cemburu. Poor Chilbong :)
Mereka ber-7 menonton drama horor itu bersama-sama, karena takut, Na Jeong memeluk Sseureki, sedangkan Yoon Jin langsung memeluk Haetae, Samcheonpo memeluk Binggeure :)
Haetae bertanya pada Yoon Jin apakah Yoon Jin sebenarnya menyukainya. Yoon Jin jelas membantah. Sseureki meminta Yoon Jin memperhatikan laki-laki yang ada di situ baik-baik, siapa tahu ada yang menjadi suaminya nanti. Yoon Jin bilang tidak ada, Sseureki memotong dengan mengatakan bahwa orangnya memang tidak ada di situ, tapi yang sedang berada di kamar mandi, yaitu Samcheonpo.
Adegan menakutkan muncul lagi, Yoon Jin refleks memeluk Sseureki. Chilbong mengomentari bahwa itu memang kebiasaan buruk Yoon Jin.
Mereka tetap berada di ruang tengah sambil mendengarkan Radio. Penyiar di radio mengatakan jika ada orang yang kau sukai di dekatmu, lihatlah ke arahnya dan katakan bahwa kau menyukainya esok pagi, siapa tahu perasaanmu bersambut.
Chilbong menatap ke arah Na Jeong, tapi Na Jeong menoleh ke arah Sseureki sedangkan Sseureki tidak melihat ke mana-mana.
Esok paginya Samcheonpo bersiap untuk pergi mengelilingi kota dengan bersepeda, dia akan pergi selama seminggu. Sedangkan Chilbong akan pergi latihan lagi. Chilbong meminta es kopi milik Samcheonpo tapi pria itu tidak sudi membagi minumannya.
Na Jeong berencana untuk mengakui perasaannya pada Sseureki, namun dia terus-terusan menundanya dengan berbagai alasan. Ketika dia sedang memandangi foto Sseureki dan mencium foto itu, Yoon Jin melihatnya. Mereka akhirnya berbicara berdua, Yoon Jin memaksa Na Jeong mengakui perasaannya, namun Na Jeong beralasan dia akan melakukannya setelah mereka pulang dari sauna.
Binggeure sudah bekerja part time di sebuah toko, salah satu pembelinya adalah Sseureki, lalu di sebuah kafe tempat kerja part time Binggeure yang ketiga mereka bertemu lagi. Sseureki mengajak Binggeure berbicara. Binggeure mengakui bahwa dia cuti kuliah karena dia tidak menyukai jurusannya Dia juga tidak tahu apa yang dia inginkan, apa yang dia suka dan apa yang tidak dia suka. Tidak ada orang yang tahu dia melakukannya, jika ayahnya tahu dia mungkin saja tidak akan dikirimi uang lagi, jadi dia bekerja untuk mengumpulkan uang. Sseureki bertanya apa yang bisa dia bantu, Binggeure meminta agar Sseureki mentraktirnya. Sseureki setuju akan mentraktir Binggeure makan seminggu sekali.
Samcheonpo bolak-balik pulang ke rumah karena kelupaan barangnya. Dompet yang dicarinya ditemukan oleh Yoon Jin, dari kartu pengenal di dompet itu dia tahu bahwa umur Samcheonpo (Yang terdaftar secara legal) setahun lebih muda dari mereka semua, sehingga Yoon Jin memaksa Samcheonpo memanggilnya Noona dan berbicara formal.
Samcheonpo juga lupa pagernya, dan ketika dia akan pergi dia mendengar telepon berbunyi sehingga dia kembali mengangkatnya. Itu telepon dari seseorang yang mengatakan bahwa Ibu Yoon Jin sedang menunggu di terminal, Yoon Jin tidak melihat pesan pager yang dikirimkan padanya. Samcheonpo mencoba meninggalkan pesan di pager Yoon Jin kemudian bersiap pergi.
Chilbong juga menelepon berkali-kali ke rumah, awalnya diangkat Na Jeong dan dia mencari ayah Na Jeong. Telepon diangkat oleh Haetae, dia mencari Na Jeong namun gadis itu pergi ke sauna bersama Yoon Jin.
Ketika akhirnya Yoon Jin mendengar pesan bahwa ibunya sudah menunggu lama, dia langsung berlari ke terminal. Dia menangis karena mencari Ibunya ke mana-mana tapi tidak ketemu. Akhirnya dia menemukan ibunya bersama Samcheonpo, sedang minum kopi bersama. Ternyata Ibu Yoon Jin bisu, Samcheonpo berkomunikasi dengannya melalui notes. Dia mengatakan bahwa Yoon Jin cerah ceria dan punya banyak teman tapi dia adalah teman yang paling dekat.
Monolog Samcheonpo
1994. Ayah bertemu dengan cinta pertamanya yang merupakan seorang komedian terkenal. Perempuan itu menggoda Appa dan mengatakan bahwa dia menyesal dulu tidak melarikan diri saat Appa mengajaknya. Appa juga menyanjung-nyanjung perempuan itu, bahkan menjelek-jelekkan istrinya. Ketika akan pulang, Appa memesan kue dan perempuan itu mengira kue itu untuk dia, tapi ternyata itu untuk istrinya <3 p="">
Na Jeong mencoba mengakui perasaannya lagi. Dia berdiri di pintu, menatap Sseureki yang sedang membaca, dia bilang sangat menyukai Sseureki. Tapi tentu saja Sseureki tidak mendengar karena jarak yang terlalu jauh. Eomma memanggil Na Jeong makan semangka, jadi Na Jeong menunda untuk mengakui perasaannya lagi hingga selesai makan semangka.
Chilbong yang menelepon lagi, Na Jeong yang mengangkatnya. Chilbong lupa bahwa dia tadi pagi dia menjadikan Appa sebagai alasan untuk menelepn ke rumah jadi ketika Na Jeong bertanya, dia kebingungan. Chilbong bertanya apa yang dilakukan anak-anak lain. Chilbong sebenarnya sedang berusaha untuk mengungkapkan perasaannya pada Na Jeong, tapi jika tiba saatnya mereka berbicara, dia sudah tidak mampu mengakui yang sebenarnya. Chilbong memutuskan untuk mengakui besok saja.
Listrik padam lagi. Mereka berkumpul untuk minum bir. Yoon Jin yang minum paling banyak akhirnya mabuk dan membongkar rahasia semua orang. Dia mengatakan bahwa dia pernah melihat Haetae pernah membeli majalah porno, mengungkapkan umur Samcheonpo dan membuat semua orang tahu kalau Binggeure mengambil cuti kuliah. Ketika Sseureki akan membawanya ke kamar, dia memukul Sseureki dan mengatakan bahwa dia seorang pria jahat yang tidak bisa menyadari perasaan Na Jeong. Dia bahkan mengatakan pernah melihat Na Jeong memandangi foto Sseureki, memeluk dan menciumnya. Semua orang tampak terkejut. Sseureki diam membeku, dan Chilbong terlihat sedih. Na Jeong hanya mengedip-ngedip seperti biasa jika mabuk, tidak tahu bahwa rahasia paling besarnya sudah terbongkar.
Yoon Jin berpindah duduk di depan Samcheonpo dan meminta pria itu memijatnya. Ketika Yoon Jin berusaha mengungkap bahwa ibunya bisu, Samcheonpo langsung menutup mulutnya. Tidak membiarkannya melakukan itu.
Esok paginya Samcheonpo bersiap untuk pergi mengelilingi kota dengan bersepeda, dia akan pergi selama seminggu. Sedangkan Chilbong akan pergi latihan lagi. Chilbong meminta es kopi milik Samcheonpo tapi pria itu tidak sudi membagi minumannya.
Na Jeong berencana untuk mengakui perasaannya pada Sseureki, namun dia terus-terusan menundanya dengan berbagai alasan. Ketika dia sedang memandangi foto Sseureki dan mencium foto itu, Yoon Jin melihatnya. Mereka akhirnya berbicara berdua, Yoon Jin memaksa Na Jeong mengakui perasaannya, namun Na Jeong beralasan dia akan melakukannya setelah mereka pulang dari sauna.
Binggeure sudah bekerja part time di sebuah toko, salah satu pembelinya adalah Sseureki, lalu di sebuah kafe tempat kerja part time Binggeure yang ketiga mereka bertemu lagi. Sseureki mengajak Binggeure berbicara. Binggeure mengakui bahwa dia cuti kuliah karena dia tidak menyukai jurusannya Dia juga tidak tahu apa yang dia inginkan, apa yang dia suka dan apa yang tidak dia suka. Tidak ada orang yang tahu dia melakukannya, jika ayahnya tahu dia mungkin saja tidak akan dikirimi uang lagi, jadi dia bekerja untuk mengumpulkan uang. Sseureki bertanya apa yang bisa dia bantu, Binggeure meminta agar Sseureki mentraktirnya. Sseureki setuju akan mentraktir Binggeure makan seminggu sekali.
Samcheonpo bolak-balik pulang ke rumah karena kelupaan barangnya. Dompet yang dicarinya ditemukan oleh Yoon Jin, dari kartu pengenal di dompet itu dia tahu bahwa umur Samcheonpo (Yang terdaftar secara legal) setahun lebih muda dari mereka semua, sehingga Yoon Jin memaksa Samcheonpo memanggilnya Noona dan berbicara formal.
Samcheonpo juga lupa pagernya, dan ketika dia akan pergi dia mendengar telepon berbunyi sehingga dia kembali mengangkatnya. Itu telepon dari seseorang yang mengatakan bahwa Ibu Yoon Jin sedang menunggu di terminal, Yoon Jin tidak melihat pesan pager yang dikirimkan padanya. Samcheonpo mencoba meninggalkan pesan di pager Yoon Jin kemudian bersiap pergi.
Chilbong juga menelepon berkali-kali ke rumah, awalnya diangkat Na Jeong dan dia mencari ayah Na Jeong. Telepon diangkat oleh Haetae, dia mencari Na Jeong namun gadis itu pergi ke sauna bersama Yoon Jin.
Ketika akhirnya Yoon Jin mendengar pesan bahwa ibunya sudah menunggu lama, dia langsung berlari ke terminal. Dia menangis karena mencari Ibunya ke mana-mana tapi tidak ketemu. Akhirnya dia menemukan ibunya bersama Samcheonpo, sedang minum kopi bersama. Ternyata Ibu Yoon Jin bisu, Samcheonpo berkomunikasi dengannya melalui notes. Dia mengatakan bahwa Yoon Jin cerah ceria dan punya banyak teman tapi dia adalah teman yang paling dekat.
Monolog Samcheonpo
"Terkadang aku membayangkan apa yang mungkin akan terjadi jika aku tidak menjawab telepon waktu itu, dan apa yang akan terjadi pada kami jika aku tidak pergi ke terminal. Hidup adalah pilihan yang dilakukan setiap saat. Bahkan jika itu jembatan yang panjang, kamu tetap harus memilih: Apa kau terus melangkah? Kau berbalik, atau berhenti? Di mana aku sekarang adalah hasil pilihan yang kulakukan di masa lalu. Hari itu aku menjawab telepon dan pergi ke terminal, dan pilihan kecil itu bergabung menciptakan hari ini.”2002. Di hari pernikahan. Yoon Jin sedang merekam suaminya yang sedang menulis di buku tamu, namanya adalah Kim Sung Kyun, dan orang itu adalah... Samcheonpo. Suami Yoon Jin adalah Samcheonpo. Dia meminta Samcheonpo menulis namanya juga di buku tamu, kemudian dia merekam mereka berdua dan mengucapkan harapan-harapannya pada kedua mempelai yang menikah. Samcheonpo (dengan bercanda) mengatakan jika waktu itu Na Jeong tidak pergi ke Sauna dengan Yoon Jin, dia tidak akan berakhir sedih seperti sekarang ini, membuat Yoon Jin kesal dan menindasnya karena dia lebih muda :D
Samcheonpo: "Apapun jalan yang kau pilih, selalu memikirkan jalan yang tidak diambil. Itu sebabnya tidak ada pilihan tanpa penyesalan, dan tidak ada yang jawaban yang benar untuk sebuah kehidupan. Yang bisa kau lakukan adalah mempercayai jalan yang kau pilih adalah jawaban yang benar dan membuatnya menjadi kebenaran. Jawaban yang benar adalah percaya bahwa kau tidak memiliki penyesalan pada pilihanmu dahulu dan tetap menjalani hidup.”
1994. Ayah bertemu dengan cinta pertamanya yang merupakan seorang komedian terkenal. Perempuan itu menggoda Appa dan mengatakan bahwa dia menyesal dulu tidak melarikan diri saat Appa mengajaknya. Appa juga menyanjung-nyanjung perempuan itu, bahkan menjelek-jelekkan istrinya. Ketika akan pulang, Appa memesan kue dan perempuan itu mengira kue itu untuk dia, tapi ternyata itu untuk istrinya <3 p="">
Na Jeong mencoba mengakui perasaannya lagi. Dia berdiri di pintu, menatap Sseureki yang sedang membaca, dia bilang sangat menyukai Sseureki. Tapi tentu saja Sseureki tidak mendengar karena jarak yang terlalu jauh. Eomma memanggil Na Jeong makan semangka, jadi Na Jeong menunda untuk mengakui perasaannya lagi hingga selesai makan semangka.
Chilbong yang menelepon lagi, Na Jeong yang mengangkatnya. Chilbong lupa bahwa dia tadi pagi dia menjadikan Appa sebagai alasan untuk menelepn ke rumah jadi ketika Na Jeong bertanya, dia kebingungan. Chilbong bertanya apa yang dilakukan anak-anak lain. Chilbong sebenarnya sedang berusaha untuk mengungkapkan perasaannya pada Na Jeong, tapi jika tiba saatnya mereka berbicara, dia sudah tidak mampu mengakui yang sebenarnya. Chilbong memutuskan untuk mengakui besok saja.
Listrik padam lagi. Mereka berkumpul untuk minum bir. Yoon Jin yang minum paling banyak akhirnya mabuk dan membongkar rahasia semua orang. Dia mengatakan bahwa dia pernah melihat Haetae pernah membeli majalah porno, mengungkapkan umur Samcheonpo dan membuat semua orang tahu kalau Binggeure mengambil cuti kuliah. Ketika Sseureki akan membawanya ke kamar, dia memukul Sseureki dan mengatakan bahwa dia seorang pria jahat yang tidak bisa menyadari perasaan Na Jeong. Dia bahkan mengatakan pernah melihat Na Jeong memandangi foto Sseureki, memeluk dan menciumnya. Semua orang tampak terkejut. Sseureki diam membeku, dan Chilbong terlihat sedih. Na Jeong hanya mengedip-ngedip seperti biasa jika mabuk, tidak tahu bahwa rahasia paling besarnya sudah terbongkar.
Yoon Jin berpindah duduk di depan Samcheonpo dan meminta pria itu memijatnya. Ketika Yoon Jin berusaha mengungkap bahwa ibunya bisu, Samcheonpo langsung menutup mulutnya. Tidak membiarkannya melakukan itu.
0 komentar:
Posting Komentar