Zaman dulu rakyat Korea tidak memiliki huruf sendiri, sehingga harus menggunakan huruf cina. Karena huruf Cina sangat sulit, rakyat Korea tidak bisa mengekspresikan apa yang ingin diungkapkannya melalui tulisan. Raja Kim Sejong (1397-1450) akhirnya menciptakan sebuah huruf baru bagi rakyatnya. Pada tahun 1443 terciptalah 28 huruf Hangeul, yang terdiri dari 17 konsonan dan 11 huruf vokal. Saat ini huruf yang lazim digunakan berjumlah 40 huruf, yang terdiri atas 14 konsonan tunggal, 5 konsonan gabungan, 10 vokal tunggal, dan 11 vokal gabungan.
Misalnya kita akan membentuk kata "kaja" yang terdiri dari suku kata 'ka' dan 'ja'.
ㄱ +ㅏ = 가 (ka)
ㅈ +ㅏ = 자 (ja)
kemudian kedua suku kata itu digabungkan membentuk satu kata 가자 (kaja).
Konsonan 'ㅇ' apabila digabungkan dengan vokal, maka konsonan itu menjadi huruf mati yang hanya berfungsi untuk menyembunyikan vokal yang digabungkan dengannya. Namun jika digabungkan menjadi satu suku kata yang diletakkan di bawah maka akan berbungi /ng/
Contoh:
Kita akan menuliskan kata Oppa yang berarti kakak laki-laki untuk perempuan.
ㅇ+ㅗ= 오 (o)
ㅃ+ㅏ= 빠 (ppa)
digabungkan menjadi 오빠 (Oppa)
Contoh lain: Sarang (사랑) = cinta
ㅅ+ㅏ = 사 (sa)
ㄹ+ㅏ+ㅇ = 랑 (rang)
Kemudian digabungkan menjadi 사랑
Menulis menggunakan hangul itu gampang-gampang susah. Apalagi kalau mau baca hangul, saya udah belajar lebih dari empat bulan tapi kalau baca hangul masih ngeja. Intinya sih banyak latihan. Cara termudah belajar itu dari lagu-lagu Korea. Cari hangul, romanization sama translation dari lagu yang kamu suka terus coba baca dan identifikasi artinya, soalnya di lagu-lagu itu biasanya kata yang dipakai adalah kata-kata sehari-hari yang familiar.
Selamat mencoba ^^
Daftar Pustaka:
Usmi. 2007. Tiga Langkah Menguasai Bahasa Korea. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Helius, Hendri. 2009. Bahasa Korea Untuk Pemula. Jakarta. Transmedia
0 komentar:
Posting Komentar