Episode 11: Hanya Ada Satu Cara Mengakhiri Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
1995. Appa sedang membeli sesuatu di warung dan menjadi kesal karena Ahjumma penjaga toko begitu lambat padahal dia ingin buru-buru pulang agar tidak ketinggalan episode terakhir drama Hourglass.
Mereka menonton beramai-ramai sambil mengomentari drama yang memiki rating tinggi pada masa itu. Na Jeong mengatakan bahwa pria yang diam-diam melindunginya dari belakang dan hanya melihatnya tanpa kata adalah pria idamannya, membuat Chilbong yang duduk di sebelahnya memandanginya penuh perhatian.
Mereka menonton beramai-ramai sambil mengomentari drama yang memiki rating tinggi pada masa itu. Na Jeong mengatakan bahwa pria yang diam-diam melindunginya dari belakang dan hanya melihatnya tanpa kata adalah pria idamannya, membuat Chilbong yang duduk di sebelahnya memandanginya penuh perhatian.
Na Jeong, Haetae dan Binggeure sedang membaca majalah. Ada sebuah artikel di majalah itu berisi tanda-tanda ketika seseorang jatuh cinta, dan salah satu tandanya adalah (perempuan) cenderung akan menunjukkan tengkuk pada seseorang yang disukainya. Jadi Na Jeong mencoba mengangkat rambut yang menutupi tengkuknya, berusaha terlihat seksi.
Di meja makan, semua orang terkejut melihat perubahan Yoon Jin yang pagi itu mengikat rambutnya ke belakang. Sseureki bertanya apakah dia punya pacar yang dijawab Yoon Jin dengan anggukan malu-malu. Mereka semua bertanya siapa, ketika Samcheonpo memotong dia ingin mengatakan sesuatu, mereka semua mengatakan, "tidak mungkin,". Tapi itu benar, Samcheonpo adalah pacar Yoon Jin, mereka bahkan mengenakan couple t-shirt dan sudah berkencan selama tiga bulan.
Haetae keceplosan mengatakan bahwa dia mengira Na Jeong yang akan menjadi pasangan di kosan mereka itu, ekspresi wajah Chilbong dan Sseureki mendadak berubah, juga suasana di meja makan.
Na Jeong langsung menendang kaki Haetae di bawah meja. Appa dan Eomma sangat tertarik dan bertanya siapa yang dimaksud Haetae. Sangat jelas terlihat Appa berharap itu Chilbong (Saya juga :D) dan Eomma berharap itu Binggeure.
Na Jeong langsung menendang kaki Haetae di bawah meja. Appa dan Eomma sangat tertarik dan bertanya siapa yang dimaksud Haetae. Sangat jelas terlihat Appa berharap itu Chilbong (Saya juga :D) dan Eomma berharap itu Binggeure.
Samcheonpo dan Yoon Jin mesra-mesraan di meja makan, Sseureki memandanginya sambil tersenyum (Tapi langsung mengubah ekspresinya ketika Samcheonpo melihat). Chilbong memandangi Sseureki.
Masalah perasaan Chilbong itu membuat konsentrasinya pada latihannya hari itu jadi terganggu. Dia jadi tidak sebagus biasanya selama latihan.
Di kampus, Haetae sibuk membujuk Na Jeong yang marah padanya karena insiden saat sarapan. Na Jeong akhirnya bercerita bahwa dia sudah mengakui perasaannya pada Sseureki tapi dia hanya sekedar mengungkapkan perasaannya saja, dia melarang Sseureki berbicara apapun jadi dia belum ditolak. Namun Haetae mengatakan bahwa itu artinya dia ditolak. Pasti.
Haetae bergabung dengan klub tari karena ketuanya yang seksi.
Klub film tempat Na Jeong bergabung mempunyai sebuah event. Semua anggotanya harus datang berpasangan, kalau tidak mereka didenda uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Na Jeong mencoba mengirim pesan di pager Sseureki tentang itu, Sseureki menyetujui akan pergi dengan Na Jeong pada hari Jumat nanti dan meminta Na Jeong pulang lebih cepat hari itu karena ada yang ingin dia katakan.
Sseureki akan pindah rumah. Dia akan tinggal bersama kakaknya yang baru keluar dari militer. Na Jeong sedih, dia merasa sebab Sseureki pindah karena dia telah mengungkapkan perasaannya dan merasa tidak nyaman. Sseureki berusaha membujuk dengan mengatakan bahwa ini semua bukan karena Na Jeong.
Mereka semua minum hingga para perempuan mabuk. Na Jeong mulai mengedip-ngedip dan menggigiti Haetae yang duduk di sebelahnya. Yoon Jin juga mulai membongkar rahasia yang diketahuinya bahwa Binggeure pernah ditipu oleh orang yang mengaku akan mengorbitkannya dan Haetae belum menggunakan kondom yang pernah dibelinya dan kini sudah kadaluarsa (Samcheonpo yang memberitahunya). Samcheonpo menarik Yoon Jin masuk ke dalam kamar, tapi perempuan itu mulai meneriaki Sseureki mengatakan bahwa bagaimana mungkin seorang perempuan mengungkapkan perasaannya tapi dia tidak mengatakan. Seharusnya dia bilang jika menyukainya dan bilang jika tidak menyukainya. Chilbong langsung meninggalkan ruangan itu menuju balkon dengan perasaan kacau.
Sseureki dan Haetae keluar untuk minum lagi. Sseureki bercerita betapa dekatnya keluarganya dan keluarga Na Jeong sehingga dia merasa tidak bisa mengencani Na Jeong. Haetae bertanya apakah jika Sseureki bertemu dengan Na Jeong sebagai teman biasa apakah dia akan mengencaninya? Sseureki berkata iya, jika seandainya dia bertemu dengan Na Jeong sebagai teman dia yang pertama kali akan mengajak Na Jeong kencan. Karena dia menyukai Na Jeong.
Hari Jumat tiba. Na Jeong berusaha tampil cantik karena akan pergi ke acara klubnya dengan Sseureki. Tapi ternyata Sseureki akan datang terlambat karena dia ada kuliah dulu. Dia juga sudah berjanji untuk mencarikan partner untuk temannya. Tapi semua sibuk. Haetae sibuk di klub tari. Binggure bekerja paruh waktu seperti biasa (kali ini memandikan mayat), sedangkan Yoon Jin tidak sudi meminjamkan pacarnya.
Stocking Na Jeong sobek tersangkut di box telepon. Dia ke minimarket membeli yang baru dan beberapa snack yang akan dimakannya sambil menunggu Sseureki datang, namun ternyata dompetnya ketinggalan di box telepon umum.
Saat itulah Chilbong, yang baru pulang makan malam bersama teman timnya, muncul sebagai penyelamat. Dengan alasan belum makan malam, dia akhirnya duduk berdua dengan Na Jeong di minimarket.
Na Jeong memecahkan telur menggunakan kepala Chilbong, tapi ternyata telur itu mentah sehingga kepala Chilbong jadi belepotan telur. Na Jeong bilang Chilbong bau seperti anak ayam dan bau telur, dia menyuruh Chilbong agar tidak terlalu dekat dengannya :D
Na Jeong memecahkan telur menggunakan kepala Chilbong, tapi ternyata telur itu mentah sehingga kepala Chilbong jadi belepotan telur. Na Jeong bilang Chilbong bau seperti anak ayam dan bau telur, dia menyuruh Chilbong agar tidak terlalu dekat dengannya :D
Haetae pergi minum dengan teman-teman klubnya, si senior cantik dan seksi itu mabuk dan menggoda Haetae. Dia mengajak pria itu pulang ke rumahnya. Haetae sudah membayangkan yang tidak-tidak. Dia sangat bersemangat. Di depan pintu dia bahkan melonggarkan zipper celana, namun begitu pintu terbuka ternyata keluarga perempuan itu.
Na Jeong menunggu di bar, selalu menengok ke pintu setiap kali ada orang yang masuk namun Sseureki belum muncul juga, dia minum bergelas-gelas bir karena frustasi. Sseureki masih ada di kampus, kuliahnya belum dimulai karena OHP yang bermasalah. Dia mulai gusar, jadi sebelum kuliah itu dimulai dia meninggalkan ruang kuliah diikuti tatapan bingung oleh dosen dan teman-temannya. Setibanya di bar Na Jeong sudah tidak ada.
Sseureki bertemu dengan Chilbong yang akan latihan di taman, jadi mereka berdua pergi bersama. Sseureki meminta Chilbong mengajarinya kode tangan yang biasa dipakai catcher di pertandingan baseball. Mereka kemudian bermain lempar tangkap. Sseureki juga belajar jenis lemparan bola baseball dan caranya melempar.
Chilbong terlihat banyak berpikir selama bermain sampai akhirnya dia mengakui semuanya bahwa dia sudah mengungkapkan perasaannya pada Na Jeong, meski dia tahu Na Jeong menyukai Sseureki dia tetap mengungkapkan perasaannya. Chilbong bertanya bahwa sebenarnya perasaan Na Jeong tidak bertepuk sebelah tangan kan? Sseureki terhenyak sesaat kemudian akhirnya dia berbicara dan mengakui yang sebenarnya bahwa dia menyukai Na Jeong dan akan segera mengakuinya pada Na Jeong. Dia tidak akan hanya melihat orang yang disukainya diambil oleh orang lain tanpa dia bisa berbuat apa-apa, seperti orang bodoh.
Sseureki: "Kau benar. Na Jeong tidak mencintai sendirian. Aku juga menyukainya. Karenamu, aku sekarang sadar. Aku akan menerima perasaan Na Jeong dan aku akan memberitahunya apa yang aku rasakan. Sementara terus khawatir seperti orang bodoh, bagaimana jika aku kehilangan orang yang aku sukai pada lelaki lain? Sepertinya ini terakhir kalinya bermain lempar-tangkap bersama. Kita berdua bukan orang bodoh. Kita berada di situasi dimana kita seharusnya tidak bermain bola bersama, kan?"
Chilbong: "Bagaimanapun, permainan belum selesai, kan? Kalau begitu aku tidak akan menyerah. Seperti orang bodoh, kau mungkin akan kehilangan dia."
Suasana tegang itu dipatahkan oleh kedatangan Appa yang awalnya janjian dengan Chilbong. Appa ingin mencoba memukul bola lemparan Sseureki. Dia menyuruh Chilbong menjadi Cather. Chilbong memberikan kode yang berarti satu lawan satu.
Sseureki: cinta dan hidup seperti baseball. Tidak peduli seberapa bahaya situasi berlangsung, tidak peduli bagaimana kau mencoba mengabaikannya, kau harus menang melawan orang lain dan menjadi pemenang. Cinta bertepuk sebelah tangan menyakiti hati, tapi kau melakukan itu sendiri sehingga tidak ada cara—apakah kau menenangkan cinta atau ditolak, satu-satunya cara untuk mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangan adalah dengan mengakuinya. Hanya ketika kau memilih serangan frontal kau akan tahu hasilnya. Mungkin cinta seperti baseball.
Dan... di dunia yang besar ini, ada banyak saingan. Cinta mungkin seperti baseball.
Haetae dan Na Jeong mengobrol bersama. Haetae bercerita tentang insiden buruknya, sedangkan Na Jeong (seperti biasa) bercerita tentang perasaannya. Haetae mengatakan apa yang pernah Sseureki katakan padanya bahwa dia menyukai Na Jeong juga namun perempuan itu tidak percaya. Dia mengira Haetae mengatakan itu hanya untuk menyenangkannya.
Haetae: Tapi tentu saja ada banyak cinta bertepuk sebelah tangan di dunia ini yang tidak pernah diakui. Orang bodoh yang tahu bagaimana cara mengakhirinya tapi tidak bisa melakukannya. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah tangan menyakiti hati.
Tiba saatnya Sseureki pindah rumah namun Na Jeong tidak mengantarnya. Dia duduk di depan meja belajarnya, bersedih.
2002. Di upacara pernikahan, Na Jeong tampak bosan mendengar pidato pastor, sedangkan Samcheonpo dengan terang-terangan menguap. Sung Joon (Seok-seok) ingin pipis, tapi Eomma tidak bisa menemaninya jadi dia pergi bersama Appa. Melihat foto kakak iparnya, Seok-seok mengakui betapa tampan kakak iparnya.
1995. Na Jeong baru pulang MT (Member Training) klubnya selama seminggu. Dia agak kecewa karena sikap orang tuanya biasa-biasa saja padahal dia pergi lama. Ada anak kos baru di rumahnya. Na Jeong bertanya anak jurusan apa dan angkatan berapa, disambut tatapan aneh oleh seluruh penghuni rumah. Saat itulah penyewa baru itu muncul dan dia adalah Chilbong...
Rating episode 11: Ave- 9.3% | Peak- 10.6%