Sumber: @Reply_TvN |
Episode 13: Aturan Sepuluh Ribu Jam
2002. Ceramah Pastor
yang panjang dan membosankan membuat semua orang di dalam ruangan jadi
mengantuk. Na Jeong yang berdiri di depan altar terlihat sangat bosan,
Samcheonpo yang menjadi MC dengan terang-terangan menguap, sedangkan Appa sudah
setegah tertidur di kursinya. Dua orang ibu-ibu yang duduk di belakang Appa dan
Eomma terus berbicara, berharap agar pidato itu segera berakhir karena mereka
ingin tahu siapa yang akan tampil untuk menyanyikan lagu pernikahan.
Pidato itu akhirnya
berakhir, Samcheonpo mengumumkan bahwa akan ada penampilan spesial lagu
pernikahan yang akan dinyanyikan… olehnya. Samcheonpo mengenakan kacamata
hitamnya. Lagu yang akan dia nyanyikan adalah lagu milik The Blue yang berjudul
I Only Feel You (Duo itu sangat popular pada tahun 90an, terdiri atas Song Ji
Chang dan Kim Min Jong). Samcheonpo akan menyanyikan bagian Song Ji Chang,
sedangkan bagian Kim Min Jong dinyanyikan oleh orang itu sendiri.
Yap. Kim Min Jong
muncul dipernikahan itu untuk menyanyi, membuat semua orang terkejut sekaligus
senang kedatangan artis popular. Na Jeong pun tidak bisa menutupi rasa
senangnya dengan menggerak-gerakkan badannya mengikuti irama musik.
1995. Samcheonpo,
Haetae, Yoon Jin dan tiga teman sekelas mereka berada di ruang karaoke. Mereka
mengadakan perpisahan dengan Kim Gi Tae yang akan ikut wajib militer beberapa
hari lagi. Yoon Jin yang tidak senang dengan pilihan lagu mereka (Mereka terus
menyanyikan lagu The Blue). Yoon Jin lalu memilih sebuah lagu, yang bercerita
mengenai seorang teman yang mengantar temannya masuk wajib militer. Kim Gi Tae
langsung terduduk kesal sekaligus sedih.
Satu hari menjelang
kepergian Kim Gi Tae, Sam Cheon Po, Hae Tae dan seorang teman lelaki mengantar
Kim Gi Tae ke Nonsam Training Camp. Mereka
bersenang-senang di sana sambil minum bir sesuka hati mereka.\
Di rumah, Na Jeong
mencari-cari amplopnya yang berisi uang klub yang akan dipakainya mereservasi
bar untuk acara klub. Yoon Jin memintanya agar meminjam pada Ibunya dulu karena
keadaan sudah mendesak namun Na Jeong menolak karena tahu bahwa ibunya akan
bertanya-tanya dan mengomel jika tahu dia akan meminjam uang sebanyak itu.
Berhubung saat itu
Sseureki ada di luar jadi Yoon Jin menyarankan agar meminjam pada Sseureki
saja. Sseureki pasti tidak akan bertanya-tanya dan bisa saja Na Jeong tidak
perlu mengembalikannya. Na Jeong lalu menemui Sseureki di ruang makan, Na Jeong
diminta melakukan posisi kuda-kuda. Ternyata dengan sakit punggung yang parah,
Na Jeong tidak bisa melakukannya.
Sseureki sudah berada
di halaman dan berbalik karena dia ingat sesuatu, bersamaan dengan Na Jeong
yang datang menyongsongnya dan mengatakan ingin mengatakan sesuatu. Sseureki
meminta Na Jeong mengatakannya lebih dulu. Na Jeong ingin meminjam uang, namun
Sseureki member syarat bahwa dia akan memberikannya hanya jika Na Jeong
berhasil melakukan posisi kuda-kuda. Na Jeong berjanji akan berhasil dalam satu
hari.
Sseureki meminta Na
Jeong datang di depan rumah sakit besok malam, jadi dia bisa makan malam
bersama sekaligus ada yang ingin dikatakannya. Na Jeong jadi takut dengan apa
yang akan dikatakan Sseureki.
Na Jeong menitip kaset
untuk Binggeure yang baru selesai operasi usus buntu. Sseureki mengajak Na
Jeong ke rumah sakit bersama namun Na Jeong ada janji akan membantu Chilbong
belajar untuk ujiannya. Raut wajah Sseureki mendadak berubah, dia tampak
kesal—dan jealous. Ketika Na Jeong meminta untuk dipeluk, Sseureki memeluknya
dengan ogah-ogahan.
Sseureki mendatangi Binggeure di kamar rawatnya.
Dia mengecek hasil operasi Bingguere. Binggeure begitu senang.
Latihan Chilbong baru
saja selesai, dia meminta izin kepada pelatih. Namun ada temannya yang tidak
menyukai fakta itu, menganggap Chilbong diberi perlakuan khusus.
Kencan perpustakaan.
Anggap saja begitu :p Chilbong tampak bosan dengan pelajaran yang tidak
membuatnya tertarik. Dia mengambil kelas itu hanya karena Na Jeong mengambilnya
juga, dia yakin Na Jeong akan membantunya seperti itu. Na Jeong mengatakan
bahwa akan ada pertanyaan lisan yang selalu sama setiap tahunnya, yaitu siapa
mentormu dan mengapa menjadikan orang itu mentor. Dengan polos Chilbong
bertanya apa itu mentor *goat sound*
Chilbong mengajak Na
Jeong makan bersama, tapi Na Jeong menolak dan menyuruh Chilbong belajar saja.
Dia lalu pergi meninggalkan Chilbong yang kecewa di perpustakaan sendirian.
Na Jeong bekerja keras
agar bisa berdiri dengan posisi kuda-kuda, namun ternyata sulit, jika
punggungnya lurus, maka kakinya yang tidak bisa lurus, pun sebaliknya. Na Jeong
bercerita pada Yoon Jin bahwa Sseureki mengajaknya makan malam berdua untuk
mengatakan sesuatu. Yoon Jin menebak, lantaran selama ini Na Jeong selalu minta
dipeluk jika bertemu Sseureki jadi pria itu merasa risih, mungkin dia akan
mengatakan pada Na Jeong agar jangan bersikap seperti itu karena dia sudah
punya pacar.
Na Jeong jadi takut dan
berpikir untuk membatalkan pertemua itu saja, Yoon Jin membantunya mencari
alasan.
Sseureki berada di ruang istirahatnya di rumah sakit. Dia mengambil sebuah kotak dan membukanya ternyata isinya adalah sebuah kalung berbandul hati. Hadiahnya untuk Na Jeong.
Na Jeong terus
mengkhawatirkan besok. Ketika Chilbong masuk ke kamarnya untuk mengajaknya
menonton (karena salah satu aktor yang disukainya ada), Na Jeong menolak dan
pergi tidur, dia bahkan meminta Chilbong untuk mematikan lampu kamarnya.
Chilbong keluar kamar dan bergabung dengan anggota keluarga lain. Appa ingin
makan sesuatu, Chilbong buru-buru mengajukan diri untuk pergi membeli
tteukbokki. Yoon Jin berkomentar bahwa makan tteukbokki biasanya bukan kesukaan
Chilbong, tapi Na Jeong.
Di penginapan dekat
training camp, Haetae, Samcheopo dan Kim Gi Tae minum sampai mabuk. Kim Gi Tae
menggumamkan bahwa mereka adalah teman terbaik. Haetae membalas dengan
mengatakan Kim Gi Tae tidak perlu khawatir mereka akan mengantarkannya masuk ke
training camp dan melambai padanya. Namun apa yang terjadi keesokan harinya…
Kim Gi Tae berdiri sendirian, tidak ada seorangpun yang mengantarnya lantaran
teman mereka ketiduran karena mabuk.
Chilbong sedang
latihan. Dia menjadi pelempar untuk seniornya. Dua orang temannya yang lain
membawa net penghalang dan—sepertinya—dengan sengaja menjejakkan ujungnya di
kaki Chilbong. Pemain baseball yang dianggap sangat berbakat itu menjerit
kesakitan. “Istrinya” (istilah untuk partner catcher-nya) langsung berlari
mengecek keadaannya.
Yoon Jin menemani
Samcheonpo ke ruangan ketua jurusan untuk mengurus beasiswa. Ternyata sang
ketua jurusan mengenali Yoon Jin sebagai mahasiswa yang berprestasi dan
menerima beasiswa. Yoon Jin maupun Samcheonpo jadi kebingungan karena mereka
tidak tahu apa-apa. Ternyata beasiswa Yoon Jin dialihkan pada mahasiswa lain
yang nilainya sama tapi mahasiswa lain itu mengambil kelas yang lebih banyak.
Yoon Jin marah besar dan melampiaskan kemarahannya pada kekasihnya.
“Istri” Chilbong yang
juga sahabatnya mengajak dua orang yang sudah mencelakakan Chilbong hingga harus
dirawat ke rumah sakit. Orang itu ternyata iri pada Chilbong yang ayahnya
setiap bulan membelikan makanan untuk tim baseball mereka dan
juga—dianggap—diberi perlakuan khusus karena kemapuannya. Sahabat Chilbong itu
membela dengan mengatakan bahwa Chilbong mendapatkan semuanya karena kerja
keras, Chilbong tidak terlahir langsung mahir bermain baseball. Dia
melakukannya semua dari bawah. Bekerja lebih keras daripada yang dilakukan
orang lain. Bangun lebih pagi untuk lari, dan melakukan lemparan bayangan setelah
sesi latihan mereka berakhir. Chilbong tidak terlahir jenius dalam baseball
tapi kerja keraslah yang membuatnya menjadi bersinar seperti sekarang. Kedua
teman Chilbong hanya menunduk mendengar semuanya.
Di tempat sama, hanya
berjarak beberapa meter, Yoon Jin masih marah dan menjadikan apapun sebagai
pelampiasan, termasuk pelayan yang telat membawakan pesanannya.
Sseureki menyiapkan
pakaian yang akan dipakainya, kemudian telepon dari Na Jeong masuk dan
mengatakan dia tidak bisa datang lantaran Yoon Jin sedang sakit. Sseureki
menyuruh Na Jeong datang ke rumah sakit jam berapapun, dia akan menunggu meski
Na Jeong telat.
Appa dan Eomma makan di
sebuah restoran di daerah Gangnam. Dia membicarakan tentang The Blue yang tidak
ada bagus-bagusnya dan Kim Min Jong yang katanya selalu berakting cool.
Ternyata, Kim Min Jong yang mereka bicarakan duduk bersebelahan dengan mereka,
mereka merasa tidak enak dan menyembunyikan wajah mereka. Begitu Kim Min Jong
pergi, Appa mendekati meja itu dan meminta Eomma berbicara dan memastikan
apakah suara mereka terdengar atau tidak. Sayangnya, suara mereka menjadi
sangat jelas.
Tahu-tahu, Kim Min Jong
datang menghampiri Appa. Dia mengenali Appa dan meminta tanda tangan karena dia
menyukai Seoul Twin yang dilatih Appa. Pelayan restoran mendatangi Kim Min Jong
dan mengatakan bahwa kartunya tidak bisa terpakai. Kim Min Jong mengeluarkan
semua kartunya tapi tidak ada yang bisa terpakai. Pada akhirnya, Appa-lah yang
membayar semua bon.
Sseureki berpapasan
dengan Binggeure yang sedang berjalan-jalan di lobby. Binggeure memberitahukan
bahwa Chilbong sedang berada di rumah sakit karena kakinya terluka. Mendadak
ekspresi wajah Sseureki berubah, seperti memikirkan sesuatu. Begitu Samcheonpo
datang membawakan buku computer untuk Binggeure, Sseureki langsung meninggalkan
kedua orang itu yang diikuti oleh tatapan curiga Binggeure. Sseureki pergi ke
atap rumah sakit dan berdiri sambil berpikir di sana.
Na Jeong tidak punya
pilihan lain selain menemui Sseureki karena dia sangat butuh uang itu, dia juga
sudah berhasil melakukan posisi kuda-kuda. Dia bersiap pergi ke rumah sakit
namun sebelumnya meminta Yoon Jin agar mengiriminya pesan pager setiap lima
menit agar dia bisa langsung pergi setelah mengambil uang dan dia tidak perlu
mendengar apa yang akan dikatakan Sseureki padanya—yang membuatnya begitu
khawatir.
Na Jeong meninggalkan
pesan dipager Sseureki bahwa dia sudah ada di rumah sakit namun Sseureki belum
mendengarnya. Dia masuk ke kamar Binggeure dan bertemu Chilbong di sana. Ini
pertama kalinya mereka berbicara setelah setuju bahwa mereka bersaing atas Na
Jeong.
Begitu kembali ke
ruangannya dan mendengar pesan Na Jeong, Sseureki langsung berlari ke depan
rumah sakit. Di sana Na Jeong sudah menunggu, langsung menunjukkan posisi
kuda-kuda kemudian meminta uang. Sseureki menyuruh Na Jeong mendekat, perempuan
itu malah merentangkan tangannya, ingin dipeluk. Sseureki tersenyum kemudian
melangkah mendekat ke arah Na Jeong dengan langkah lebar. Dan… dia mendaratkan
ciuman di bibir Na Jeong.
Begitu kembali ke
ruangannya dan mendengar pesan Na Jeong, Sseureki langsung berlari ke depan
rumah sakit. Di sana Na Jeong sudah menunggu, langsung menunjukkan posisi
kuda-kuda kemudian meminta uang. Sseureki menyuruh Na Jeong mendekat, perempuan
itu malah merentangkan tangannya, ingin dipeluk. Sseureki tersenyum kemudian
melangkah mendekat ke arah Na Jeong dengan langkah lebar. Dan… dia mendaratkan
ciuman di bibir Na Jeong.
Na Jeong begitu
terkejut, ada jeda beberapa detik hingga akhirnya dia menyadari apa yang benar-benar terjadi dan menutup mata.
Chilbong mendapat paket
berisi kaos kaki sebagai permintaan maaf dari temannya. Dia mengobrol dengan
akrab bersama temannya itu, dia bertanya siapa mentor temannya, dan dia
mengatakan nama seorang pemain baseball terkenal, Yogi Berra yang terkenal
dengan quote-nya.
Di rumah, Eomma
mengangkat telepon dari Ibu Haetae yang mengatakan Haetae akan masuk militer
besok. Karena pegawai pemerintahan yang mengurus panggilan militer tidak
mengirim surat pemberitahuan itu kepada pria yang harus itu dan baru memberikan
sehari sebelum deadline. Ibu Haetae marah besar dan mengumpati pegawai itu.
Na Jeong mendapat telepon dari Sseureki, dia terlihat sangat bahagia dan tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Bersamaan dengan itu, Chilbong melakukan interview di televisi selepas pertandingannya. Dia ditanyai tentang siapa mentornya dia mengatakan bahwa mentornya adalah Yogi Berra dengan quote-nya yang popular yaitu 'Ini belum berakhir sampai benar-benar berakhir'.
Chilbong: Untuk banyak orang yang berkutat dalam sebuah bidang, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan banyak waktu di bidang itu , yaitu sepuluh ribu jam, kata mereka. Prinsip spuluh ribu jam. Mozart, Beatles, Steve Jobs, dan juga Kim Yun A.Kesuksesan mereka bukan karena bakat luar biasa atau nasib yang baik tapi karena kerja keras tak kenal lelah dan penderitaan. Mungkin itu berlaku untuk pekerjaan, hubungan dan cinta. Untuk mencapai keberhasilan, daripada menunggu nasib baik atau bakat, seseorang harus berusaha keras dan melewati kesulitan.
"Ini belum berakhir sampai benar-benar berakhir.”
2002. Kim Min Jong masih menyanyi, undangan begitu senang. Dua Ibu
di belakang Eomma dan Appa bertanya bagaimana bisa mereka mengundang Kim
Min Jong, Eomma mengatakan bahwa Kim Min Jong adalah fans Appa dan
mereka berkenalan sekitar tujuh tahun lalu.
2013. Yoon Jin menggumamkan tentang Appa yang selalu mengirimkan daging pada Kim Min Jong selama delapan tahun hanya agar Kim Min Jong bisa menyanyi di acara pernikahan putrinya.
Yoon Jin mendapat pesan dari ketua tim di kantornya yang membuatnya kesal, Samcheonpo mewakili istrinya marah-marah namun ketika telepon dari ketua tim itu masuk dan Samcheonpo mengangkatnya, mendadak dia jadi ramah dan mengatakan Yoon Jin sudah tidur.
Rating episode 13 Ave: 9.6% | Peak: 11.5%
0 komentar:
Posting Komentar