Jadwal pertama hari ini adalah Grammar for Speaking at Elfast pukul 7 pagi. Aku dan Lia udah bangun pagi-pagi untuk siap-siap. Well, Pare ini panas, tapi airnya di pagi hari sangag dingin, brrrr...
Elfast lumayan jadi, kalau jalan lumayan juga. Jadi kami mampir di sebelah kosan sewa sepeda.
Sengaja pilih warna biru biar identitas ELFnya kelihatan hehehehe. Berapa lama , ya, aku enggak naik sepeda? Rasanya perlu menyesuaikan diri.
Kami tiba di Elfas beberapa menit sebelum pukul 7. Kelas kami di ruangan 7 Summaries, berhadapan dengan mushola. Tapi sampai pukul 7 lewat belum ada tanda-tanda kelas akan dimulai. Elfast enggak mungkin dong pakai jam karet? Eh, ternyata Miss Nisa yang biasa mengajar sakit, jadi ada Miss pengganti. Oke, sampai detik ini aku lupa nama Missnya :D
Pelajaran pertama dimulai. Kami dipasang-pasangkan dan diminta saling berkenalan, kemudian kami diminta menjelaskan tentang tentang teman kami, dalam bahasa Inggris selama 3 menit. Jika diminta menjelaskan di depan kelas, 3 menit itu terasa lama sekali. Lia bahkan membuat Miss memohon-mohon karena dia tidak tahu mau menjelaskan apalagi, she is so shy. Aku adalah orang terakhir, agak kagok sih. Pakai bahasa Indonesia aja aku susah ngomong di depan umum, apalagi bahasa Inggris. Banyak hal yang kukhawatirkan dan takutkan. Selain jadi tiba-tiba blank (bahkan bahasa Inggrisnya iri sempat aku lupa), juga khawatir salah penyebutan dan banyak lagi.
Kelas berakhir pukul 8.30, rencananya mau jalan-jalan keliling Pare sampai pukul 10, tapi matahari terlalu terik dan kami lelah jadi kami memutuskan pulang ke kosan aja. Kami beli jus buah dulu. Kurang lima belas menit pukul 10, kami berangkat ke Peace, kelas Bridge Speaking.
I think Mr. Shihab is a funny person. I like when he is talking. Sayangnya enggak bisa ngambil foto di kelas itu. Kelasnya rame, sekitar 15 orang. Pertemuan pertama jelas perkenalan. Kami diminta berdiri saling berhadapan lalu saling berkenalan. Dalam beberapa menit kami diminta bergeser dan berganti teman.
Lelah. Bertanya dan menjawab hal-hal sama pada orang berbeda. Tapi bukan itu yang bikin capek, tapi teriak-teriak lantaran kelas sangat bising.
After that, kami kembali ke tempat masing-masing. Mr. Shihab memberitahukan hal-hal yang salah dan membenarkannya. Kemudian kami dipisah jadi dua baris lagi dan diminta duduk saling berhadapan. Satu menjadi anak dan satunya lagi menjadi orang tua. Ya, aku jadi Mommy lagi :D
Tugas anak adalah berusaha meyakinkan orang tuanya untuk segera menikah, dan tugas orang tua adalah menolak setegas-tegasnya pilihan anak. Its fun. Tapi setelah latihan, aku jadi sangat lelah dan haus. Enggak terasa kelasnya sudah selesai.
Aku dan Lia pulang, mampir makan siang dulu. Dikosan aku langsung tidur sedangkan Lia mencuci. Pukul 4 kurang, kami ke Elfast lagi untuk study club grammar for speaking. Kami diminta duduk berhadapan kemudian diminta menggambar gajah tanpa komunikasi dengan teman. Hasilnya? Enggak usah ditanya deh :D
Kami diminta untuk menjelaskan tentang kampung halaman kami. Cuma dua orang yang naik karena mereka menghabiskan terlalu banyak waktu. Bagaimana tidak, kami semua begitu bersemangat bertanya tentang kota mereka.
Study club berakhir pukul setengah enam, aku dan Lia langsung keliling kota, nyari atm. Ke kotanya Pare. Enggak sesepi yang kubayangkan sih. Masih sedikit lebih rame dari Sinjai kupikir.
Ya hari ini cukup menyenangkan. Semoga besok-besok juga. Amin.
Tapi, ada aatu orang yang seharian ini nyuekin aku. Nggak asik banget, untung ada kesibukan lain yang bisa mengalihkan perhatian :D
0 komentar:
Posting Komentar