Bersosialisasi merupakan hal yang sangat penting mengingat manusia adalah makhluk sosial bukan pribadi. Tanpa bersosialisasi kita tidak bisa saling kenal dan mengenal. Suatu saat kita sangat membutuhkan bantuan dari orang lain dan siapa lagi yang akan ngebantu kita kalau bukan orang lain? Yap, kita semua pasti tahu sepenting apa bersosialisasi itu.
Saya menyadari itu juga, tapi kadang bersosialisasi menjadi salah satu hal yang sangat membosankan untukku. berbasa- basi dengan orang lain apalagi yang tidak terlalu akrab denganku bukanlah keahlianku. Kadang aku bingung sendiri dengan sifatku ini, dengan sahabat- sahabat dan orang yang sudah akrab denganku aku cenderung cerewet, tak habis- habisnya aku mengobrol mulai dari obrolan serius sampai sekedar obrolan warung kopi, ngalor- ngidul nggak tentu arah. Tapi dengan orang- orang yang aku baru kenal --tidak terlalu akrab-- aku cenderung pendiam, keadaan yang sebenarnya sangat tidak nyaman untukku. Dalam keadaan seperti itu otakku pasti berpikir keras mencari pembicaraan yang membuat suasana sedikit cair dari keheningan yang menyelimuti.
Kadang iri juga dengan para sepupu atau sahabatku yang sangat easy going, gampang bergaul dengan orang lain, sangat mudah mencairkan suasana apalagi saat mengobrol dengan orang lain yang baru dikenalnya.
Sifatku ini kadang aku manfaatkan terutama kalau pertama kali kenalan dengan seorang cowok untuk melihat apakah dia bisa lebih dari sekedar teman. Jadi seperti kriteria untuk nyari pacar (Nah loh?? kok malah bahas soal kriteria pacar sih??
,, boleh dong yah? boleh pastinya! hehe
)
aku kadang kehilangan kata- kata apalagi kalau berhadapan dengan orang yang baru. seseorang yang enak dijadikan pacar menurutku adalah yang nyambung diajak cerita, nggak mau dong lagi kencan dengan pacar tapi cuma diam- diaman aja. pacaran amacam apa itu? kesan pertama adalah segalanya, kalau saat pertama kenal kita udah nyambung, enak ngobrolnya, pasti chemistry diantara dua orang itu gampang terbentuk.
Dimana- mana kita harus bisa bersosialisasi bahkan dalam game seperti Harvest Moon juga kita harus bersosialisasi. Dan itu juga menjadi kendalaku dalam main game itu, aku nggak terlalu pandai mensosialisasikan tokohku dengan orang- orang desa, sebaiknya dalam sehari kita bersosialisasi dengan penduduk, tidak hanya pada acara- acara tahunan game itu. Aku kadang lupa hal itu. Mungkin pengaruh sifatku sendiri!!
Tapi Ok. Itu bukan masalah, emang toh itu sifatku sejak lahir, mau gimana lagi, ngerubahnya susah. aku sudah berusaha semaksimal mungkin sih merubah itu tapi kadang sikapku itu kumat lagi. Hadeh,,hadeh..
Meskipun bersosialisasi bukan spesialisasiku tapi aku akan selalu berusaha untuk tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitarku, bukan hanya nambah teman tapi juga nambah pengalaman. iya nggak??
0 komentar:
Posting Komentar